MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi parasityang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Plasmodium juga dapat menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile, dan mamalia. Pada manusia, plasmodium menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit. Pembiakan seksual terjadi di dalam tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Malaria dapat berlangsung akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komlikasi maupun dengan komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat, seperti malaria serebral , paru : batuk & sputum berdarah , acute renal failure, black water fever. Sementara itu, terdapat sejenis infeksi parasit yang menyerupai malaria; infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.
Kemudian, diagnosis malaria akan ditegakkan apabila hasil pemeriksaan lab menyatakan kadar glukosa dan kolesterol berfluktuasi; rasio albumin globulin terbalik; konsentrasi Hb menurun; penutunan AE, waktu thrombin, dan kadar protein darah; pemingkatan makrosit dan LED; ditemukan 700-1000 parasit pada 200 lapang pandang pada tetes darah tebal; ditemukan parasit per 1000 sel darah merah pada tetes darah tipis; dan tes > 1: 20 pada tes serologi.
Beberapa spesies plasmodium yang dapat menimbulkan malaria, yaitu Plasmodium vivak yang menyebabkan plasmodium tertian, Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika, dan Plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana, Plasmodium ovale menyebabkan penyakit limpa, dan Plasmodium vivax yang menyebabkan penyakit malaria tertian. Adapun manifestasi klinis dari masing-masing malaria ada dalam table berikut.
P.falciparum | P.vivax | P.malariae | P.Ovale | |
Siklus aseksual | 24-48 jam | 48 jam | 72 jam | 48 jam |
Tropozoit | Kecil, mendiami 1/3 diameter eritrosit; 2 titik kromatin (ear phone); infeksi multipel | Bentuk cincin (muda); Ameboid (matang); Mendiami 1/3 eritrosit; Titik kromatin tunggal | Pita (tropozoit matang); Mendiami 1/3 eritrosit | atipik |
Eritrosit | Sering tidak berubah | Pucat, agak membesar | Tidak berubah | Ovoid dan membesar |
Predileksi | Retikulosit & eritrosit | Retikulosit & eritrosit baru | Eritrosit matur | Retikulosit & eritrosit baru |
Perubahan sitoplasma | Basophilic stipling & titik maurer | Titik schuffner | Stipling Ziemann | Titik schuffner |
Schizont | Kecil, 8-32 Merozoit | Besar, 12-25 | Kecil, rosette; 6-16 mengelilingi merozoit | Kecil, 4-12 Merozoit |
Gametozit | Memanjang bentuk sosis / bulan sabit | Bulat, 11/2x ukuran eritrosit normal | Bulat = eritrosit | Tidak khas |
Manifestasi Klinis | Gejala gastrointestinal; hemolisis; anemia; ikterus hemoglobinuria, syock; algid malaria; gejala serebral; edema paru; hipoglikemi; gangguan kehamilan; kelainan retina; kematian. | Anemia kronik; splenomegali rupture limpa | Anemia kronik; splenomegali rupture limpa | Rekrudensi sampai 50 tahun; splenomegali menetap; limpa jarang rupture; syndrome nefrotik. |