Jumat, 03 Juni 2011

MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi parasityang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Plasmodium juga dapat menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile, dan mamalia. Pada manusia, plasmodium menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit.  Pembiakan seksual terjadi di dalam tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Malaria dapat berlangsung akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komlikasi maupun dengan komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat, seperti  malaria serebral , paru : batuk & sputum berdarah , acute renal failure, black water fever. Sementara itu, terdapat sejenis infeksi parasit yang menyerupai malaria; infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.
Kemudian, diagnosis malaria akan ditegakkan apabila hasil pemeriksaan lab menyatakan kadar glukosa dan kolesterol berfluktuasi; rasio albumin globulin terbalik; konsentrasi Hb menurun; penutunan AE, waktu thrombin, dan kadar protein darah; pemingkatan makrosit dan LED; ditemukan 700-1000 parasit pada 200 lapang pandang pada tetes darah tebal; ditemukan parasit per 1000 sel darah merah pada tetes darah tipis; dan tes  > 1: 20 pada tes serologi.  
Beberapa spesies plasmodium yang dapat menimbulkan malaria, yaitu Plasmodium vivak yang menyebabkan plasmodium tertian, Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika, dan Plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana, Plasmodium ovale menyebabkan penyakit limpa, dan Plasmodium vivax yang menyebabkan penyakit malaria tertian. Adapun manifestasi klinis dari masing-masing malaria ada dalam table berikut.

P.falciparum
P.vivax
P.malariae
P.Ovale
Siklus aseksual
24-48 jam
48 jam
72 jam
48 jam
Tropozoit
Kecil, mendiami 1/3 diameter eritrosit; 2 titik kromatin (ear phone); infeksi multipel
Bentuk cincin (muda); Ameboid (matang); Mendiami 1/3 eritrosit; Titik kromatin tunggal
Pita (tropozoit matang); Mendiami 1/3 eritrosit
atipik
Eritrosit
Sering tidak berubah
Pucat, agak membesar
Tidak berubah
Ovoid dan membesar
Predileksi
Retikulosit & eritrosit
Retikulosit & eritrosit baru
Eritrosit matur
Retikulosit & eritrosit baru
Perubahan sitoplasma
Basophilic stipling & titik maurer
Titik schuffner
Stipling Ziemann
Titik schuffner
Schizont
Kecil, 8-32
Merozoit
Besar, 12-25
Kecil, rosette; 6-16 mengelilingi merozoit
Kecil, 4-12 Merozoit
Gametozit
Memanjang bentuk sosis / bulan sabit
Bulat, 11/2x ukuran eritrosit normal
Bulat = eritrosit
Tidak khas
Manifestasi Klinis
Gejala gastrointestinal; hemolisis; anemia; ikterus hemoglobinuria, syock; algid malaria; gejala serebral; edema paru; hipoglikemi; gangguan kehamilan; kelainan retina; kematian.
Anemia kronik; splenomegali rupture limpa
Anemia kronik; splenomegali rupture limpa
Rekrudensi sampai 50 tahun; splenomegali menetap; limpa jarang rupture; syndrome nefrotik.



 

Tidak ada komentar: